Islam adalah agama yang universal. Halaman pertama kitab Suci Alquran
juga menyampaikan sanjung puji kepada Allah, Tuhan sekalian alam, dan
amanat terakhir Alquran mengemukakan konsep wawasan alam semesta-bukan
hanya konsep Tuhan bangsa Arab atau Tuhan orang-orang Islam belaka.
Sesungguhnya tiada seorangpun sebelum nabi Besar Muhammad menghimbau kepada seluruh umat manusia dan tidak ada suatu kitab sebelum kitab suci Alquran
seruannya ditujukan kepada seluruh dunia. Pengakuan pertama yang serupa
itu dibuat bagi pribadi Nabi Muhammad saw dengan kata-kata sebagai
berikut:
''Dan kami mengutus engakau (muhammad) melainkan sebagai pembawa kabar suka dan pemberi peringatan untuk segenap manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui (As-Saba:29)
dan kemudian:
“Katakanlah (hai Muhammad), 'Hai manusia sesungguhnya aku rasul kepada kamu sekalian” (Al-A'raf:159)
Dan bila Alquran menyebut sendiri sebagai memberi peringatan bagi sekalian alam (at-takwir:28) Alquran memelihara identitasnya sebagai pemberi petunjuk yang padanya bergantung perkembangan serta kemajuan manusia. Berulangkali Alquran telah disebut “yang mengukuhkan kebenaran” kitab-kitab suci lainnya dan orang-orang Muslim diperintahkan untuk mempercayai semua nabi lainnya persis seperti cara mereka mempercayai nabi mereka sendiri. (nabi Muhammad saw). Dalam itikad kami dilarang membeda-bedakan diantara para nabi yaitu tidak boleh percaya hanya kepada sebagian dan menolak kepada sebagian yang lain. Alquran menyatakan:
“(Kami) semua beriman kepada Allah dan malaikat-malaikat-Nya, dan Kitab-kitabNya, dan rasul-rasulNya dengan mengatakan, 'Kami tidak membeda-bedakan rasul-rsulNya satu terhadap lainnya” (Albaqarah :286)
Adalah menarik sekali untuk mengkaji sisi keuniversalan Islam ini serta mengapa Islam telah begitu menekankan sekali pada hal ini. Islam berderap maju secara terus menerus dengan membawa pesan untuk menyatukan umat manusia. Contoh derap langkah ini di zaman kita adalah berdirinya bermacam-macam badan dan federasi internasional. Sesungguhnya semua badan dan federasi itu merupakan batu-batu tonggak kilometer di sepanjang jalan perjalanan yang jauh lagi bersimpang-simpangan menuju kesatuan seluruh umat manusia. Oleh karena itu kebutuhan yang amat diraskan oleh manusia yang maju lagi beradab masa kini telah terpenuhi dengan menanam benih pemecahan masalah ini dalam amanat ajaran islam 100 tahun yang lalu. Tentu saja dewasa ini pembangunan yang frekuensinya cepat dalam bidang perjalanan dan komunikasi memberikan rangsangan baru kepada proses menuju kesatuan kaum-kaum dan bangsa-bangsa.
''Dan kami mengutus engakau (muhammad) melainkan sebagai pembawa kabar suka dan pemberi peringatan untuk segenap manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui (As-Saba:29)
dan kemudian:
“Katakanlah (hai Muhammad), 'Hai manusia sesungguhnya aku rasul kepada kamu sekalian” (Al-A'raf:159)
Dan bila Alquran menyebut sendiri sebagai memberi peringatan bagi sekalian alam (at-takwir:28) Alquran memelihara identitasnya sebagai pemberi petunjuk yang padanya bergantung perkembangan serta kemajuan manusia. Berulangkali Alquran telah disebut “yang mengukuhkan kebenaran” kitab-kitab suci lainnya dan orang-orang Muslim diperintahkan untuk mempercayai semua nabi lainnya persis seperti cara mereka mempercayai nabi mereka sendiri. (nabi Muhammad saw). Dalam itikad kami dilarang membeda-bedakan diantara para nabi yaitu tidak boleh percaya hanya kepada sebagian dan menolak kepada sebagian yang lain. Alquran menyatakan:
“(Kami) semua beriman kepada Allah dan malaikat-malaikat-Nya, dan Kitab-kitabNya, dan rasul-rasulNya dengan mengatakan, 'Kami tidak membeda-bedakan rasul-rsulNya satu terhadap lainnya” (Albaqarah :286)
Adalah menarik sekali untuk mengkaji sisi keuniversalan Islam ini serta mengapa Islam telah begitu menekankan sekali pada hal ini. Islam berderap maju secara terus menerus dengan membawa pesan untuk menyatukan umat manusia. Contoh derap langkah ini di zaman kita adalah berdirinya bermacam-macam badan dan federasi internasional. Sesungguhnya semua badan dan federasi itu merupakan batu-batu tonggak kilometer di sepanjang jalan perjalanan yang jauh lagi bersimpang-simpangan menuju kesatuan seluruh umat manusia. Oleh karena itu kebutuhan yang amat diraskan oleh manusia yang maju lagi beradab masa kini telah terpenuhi dengan menanam benih pemecahan masalah ini dalam amanat ajaran islam 100 tahun yang lalu. Tentu saja dewasa ini pembangunan yang frekuensinya cepat dalam bidang perjalanan dan komunikasi memberikan rangsangan baru kepada proses menuju kesatuan kaum-kaum dan bangsa-bangsa.
0 komentar:
Posting Komentar
Jika ingin Copy Paste, jangan lupa ikutkan Link :D
↙komen↘