Translate this Page

Sabtu, 16 Februari 2013

PERIHAL SHOLAT JENAZAH

Yang diwajibkan pada kita atas mayit Islam ada 4 (empat) perkara, yaitu :
1. Memandikannya.
2. Mengafankannya.
3. Menyolatkannya.
4. Menanamnya (menguburkannya).
Hukumnya adalah fardhu kifayah, yakni tidak difardhukan bagi tiap-tiap kepala, hanya cukup sebagian yang mengerjakannya.
Memandikan jenazah :
Bersihkan segala najis yang ada di badannya terlebih dahulu, kemudian meratakan air ke seluruh badan sekali atau sebaik-baiknya tiga kali, yaitu dengan air bersih dan air yang bercampur dengan kapur barus.
Mengafani jenazah :
Sekurang-kurangnya selapis kain yang menutupi aurat mayit dan terlebih utama bagi mayit laki-laki tiga lapis kain putih dan satu serban. Dan bagi perempuan dua lapis kain putih, satu sarung, satu kebaya dan satu tudung kepala.
Shalat jenazah :
Syarat menyalatkan mayat :
1. Syarat-syarat shalat yang juga menjadi syarat shalat jenazah, seperti menutup aurat, suci badan dan pakaian, menghadap ke kiblat.
2. Dilakukan sesudah mayat dimandikan dan dikafani.
3. Letak mayat itu disebelah kiblat orang yang menyalatkan (Jika mayatnya laki-laki posisi Imam lurus dengan bagian kepala mayat, jika mayatnya perempuan posisi Imam lurus dengan bagian perut). Kecuali shalat yang dilakukan di kubur atau shalat ghaib.
Rukun menyalatkan mayat :
1. Niat, sebagaimana shalat yang lain.
2. Takbir 4 (empat) kali dengan takbiratul ihram.
3. Membaca Fatihah sesudah takbiratul ihram.
4. Membaca shalawat atas Nabi saw. Sesudah takbir kedua.
5. Mendo’akan mayat sesudah takbir ketiga.
6. Berdiri jika mampu.
7. Salam.
CARA-CARA SHALAT JENAZAH
NIAT
Untuk mayat Laki-laki membaca niat dengan lafazh berikut:
اصلّى على هذاالميّت ار بع تكبيرات فرض الكفاية مأموما (اماما) لله تعالى
Ushalli ‘alaa hadzal mayyiti arba’a takbiratin fardhal kifayati ma’muuman (imaaman) lillaahi ta’aala.
Untuk mayat Perempuan membaca niat dengan lafazh berikut:
اصلّى على هذه الميّتة ار بع تكبيرات فرض الكفاية مأموما (اماما) لله تعالى
Ushalli ‘alaa hadzihil mayyitati arba’a takbiratin fardhal kifayati ma’muuman (imaaman) lillaahi ta’aala.
Untuk mayat Anak kecil Laki-laki membaca niat dengan lafazh berikut:
اصلّى على هذاالميّت الطّفل ار بع تكبيرات فرض الكفاية مأموما (اماما) لله تعالى
Ushalli ‘alaa hadzal mayyitith thifli arba’a takbiratin fardhal kifayati ma’muuman (imaaman) lillaahi ta’aala.
Untuk mayat Anak kecil Perempuan membaca niat dengan lafazh berikut:
اصلّى على هذه الميّتة الطّفل ار بع تكبيرات فرض الكفاية مأموما (اماما) لله تعالى
Ushalli ‘alaa hadzihil mayyitatith thifli arba’a takbiratin fardhal kifayati ma’muuman (imaaman) lillaahi ta’aala.
Jika mayatnya 2 (dua) membaca niat dengan lafazh berikut:
اصلّى على هذين الميّتين ار بع تكبيرات فرض الكفاية مأموما (اماما) لله تعالى
Ushalli ‘alaa hadzainil mayyitaini arba’a takbiratin fardhal kifayati ma’muuman (imaaman) lillaahi ta’aala.
Jika mayatnya lebih dari 2 (dua) membaca niat dengan lafazh berikut:
اصلّى على هذه الاموات ار بع تكبيرات فرض الكفاية مأموما (اماما) لله تعالى
Ushalli ‘alaa hadzihil amwaati arba’a takbiratin fardhal kifayati ma’muuman (imaaman) lillaahi ta’aala.
PELAKSANAAN SHALAT JENAZAH
Seraya mengangkat tangan setinggi telinga, membaca takbir (الله اكبر ), dilakukan sebanyak 4 (empat) takbiran, dimana setiap setelah takbir tangan kanan diletakkan di atas tangan kiri di atas perut (sedakep).
Takbir Pertama :
Setelah takbir pertama, saat tangan sedakep membaca Al-Fatihah, tanpa membaca surat atau bacaan lainnya :
بســم الله الرّحمن الرّحيـم. الحمدلله ربّ العالميـن. الرّحمن الرّحيـم. ملك يوم الدّيـن. ايّاك نعبد وايّاك نستعيـن. اهدنا الصّراط المستقيـم. صراط الّذيـن انعمت عليهم غيرالمـغضوب عليهم ولاالضّالّيـن .
Takbir Kedua :
Setelah takbir kedua, membaca shalawat Nabi :
اللّهمّ صلّ على سـيّدنا محمّد وعلى ال سـيّدنامحمّد
Takbir Ketiga :
Setelah takbir ketiga, baca do’a :
اللّهمّ اغفرله وارحمه وعافه واعف عنه
Jika mayatnya Perempuan, lafazh له diganti لها , lafazh فه diganti فها , lafazh عنه diganti عنها . Jika mayatnya 2 (dua), lafazh له diganti لهما , lafazh فه diganti فهما , lafazh عنه diganti عنهما . Jika mayatnya lebih dari 2 (dua), lafazh له diganti لهم , lafazh فه diganti فهم , lafazh عنه diganti عنهم .
Takbir Keempat :
Selesai takbir keempat, baca do’a :
اللّهمّ لاتحرمنا اجره ولاتـفتنّا بعده وغفر لنا وله
Jika mayatnya perempuan atau dua atau lebih dari dua, maka kata ganti orang ketiga diganti dengan lafazh sebagaimana keterangan sebelumnya.
SALAM
Sambil memalingkan muka ke kanan lalu ke kiri masing-masing mengucapkan :
السّـلام عليكم ورحمة الله و بركاته
DO’A SESUDAH SHALAT JENAZAH
Selesai salam, bersama-sama membaca Al-Fatihah, kemudian Imam Shalat membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Naas dan ayat Kursi.
Kemudian membaca Do’a untuk kebaikan yang mati.
Jika mayatnya perempuan atau dua atau lebih dari dua, maka kata ganti orang ketiga diganti dengan lafazh sebagaimana keterangan sebelumnya.
Mengubur jenazah :
Masukkanlah ke dalam lubang yang telah digali dan baringkan menghadap ke qiblat. Adapun lubang itu haruslah dapat menahan bau si mayit, dan sebaik-baiknya lubang itu dalamnya sependirian, lebarnya 75 cm, serta dibuatlah liang lahad.
Mayit keguguran :
Apabila bayi yang baru keluar dari kandungan ibunya dapat bersuara atau berteriak lalu mati, maka hukumnya adalah sama dengan orang mati dewasa. Akan tetapi jika ia dilahirkan dalam keadaan mati dan sempurna kejadiannya, maka wajiblah atasnya 3 (tiga) perkara, yaitu :
1. Dimandikan.
2. Dikafankan.
3. Dikuburkan. Tidak usah dishalatkan, dan jika kejadiannya tidak sempurna tidak diwajibkan apa-apa atasnya hanya dikuburkan saja.
Catatan :
Orang yang mati syahid (gugur membela agama Allah) tidak wajib dimandikan dan dikafankan, hanya wajiblah baginya dishalatkan dan dikuburkan saja.

0 komentar:

Posting Komentar

Jika ingin Copy Paste, jangan lupa ikutkan Link :D

↙komen↘

JUMLAH PENGUNJUNG

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More